Posts

Showing posts from 2017

Review Musisi Lintas Zaman (Awas Spoiler!) - Part 2

Image
Melanjutkan pembahasan buku antologi Musisi Lintas Zaman Part 1 , inilah sisa sembilan ceritanya : 10. Meolisdan - Avans Cross Lines Berkisah tentang seorang Perdana Menteri wanita muda di suatu kerajaan yang ingin mencegah pelantikan Ratu yang menurutnya merupakan sosok yang lalim. Uniknya, posisi jabatan dalam kerajaan itu ditentukan oleh seberapa panjang rambut yang dimiliki. Hal pertama yang membuat saya mengerutkan kening saat membaca ini adalah elemen-elemen yang dicampuradukkan menjadi satu. Nama kerajaannya Andalas (nama lain Pulau Sumatra), tapi nama Perdana Menterinya Anastasia (imigran dari Eropa kah?), senjata yang digunakan adalah kujang (senjata asli Jawa Barat), pakaiannya Cheongsam (dari Cina). Sampai pada satu titik saya berpikir mungkin ini disengaja. Kalau memang sejak awal dimaksudkan seperti itu, ya memang hak penulis. Hanya saja sebagai pembaca, worldbuildingnya jadi terasa tidak solid, seperti sekedar tempelan di sana dan sini. Padahal kalau

Review Musisi Lintas Zaman (Awas Spoiler!) - Part 1

Image
Kali ini saya dapat kesempatan untuk membaca sebuah buku antologi berjudul Musisi Lintas Zaman. Salah satu penulisnya mengirimkan pada saya sekaligus request review. Oleh sebab itu, review kali ini lebih saya tujukan pada para penulisnya. Tidak disarankan baca jika anda pembaca biasa, karena berpotensi spoiler. Tapi kalau anda nekad, tanggung sendiri akibatnya. Sekilas info dulu (untuk pembaca biasa yang nekad), antologi ini berjudul Musisi Lintas Zaman , diterbitkan oleh LovRinz Publishing , tahun terbit 2017 , tebal 346 halaman, ISBN 978-602-5422-03-4 . Pertama-tama saya akan membahas cover. Sebenarnya saya sudah punya pandangan sendiri mengenai covernya, tapi khawatir pandangan saya keliru. Maka saya bertanya pada seorang teman yang berprofesi sebagai desainer. Ternyata jawabannya satu pandangan denganku, ditambah ia juga bantu menjelaskan apa yang tidak mampu saya ungkapkan. Jadi menurutnya, desain cover buku ini kurang menarik. Perpaduan warna hitam dan kuningnya kur

Chapter 5 - Anggun Si Putri Cenayang

Image
Hari ini sebuah kabar tak mengenakkan tersebar di sekolah. Berawal saat upacara bendera, ketika beberapa anak menyadari ada satu teman sekelasnya yang tidak masuk. Lalu pada jam pelajaran pertama, wali kelas mengatakan bahwa anak tersebut izin sakit. Sebuah kesimpulan pun terbentuk, lalu mengalir dari mulut ke mulut pada jam istirahat. “Memangnya benar, anak botak yang kemarin menumpahkan teh botol punya Anggun itu sekarang sedang sakit keras?” tanya Doni kepada setengah lusin orang yang makan satu meja. Tidak biasanya ia nongkrong dengan anak-anak dari kelas lain—apalagi adik kelas. Namun, berhubung topik ini sedang panas, ia tak bisa melewatkannya begitu saja. Candra dan Fatah mendampinginya seperti biasa. “Iya Bang,” jawab salah satu dari mereka. “Tapi tidak tahu sakitnya keras atau empuk.” “Yaelah, malah bercanda.” “Haha. Tapi seriusan Bang, Pak Guru tidak bilang sakitnya apa.” “Jangan-jangan,” Doni mengusap-usap dagu. “Ada paku di perutnya?” “Hush, jangan bicara s

Pengalaman Seleksi MT Krakatau Steel 2017 - Part 2

Image
Alkisah ternyata saya berhasil lolos Pra Kualifikasi MT Krakatau Steel 2017 . Pengumumannya seharusnya dimuat di website pada tanggal 5 Desember, tapi baru benar-benar muncul tanggal 6 Desember. Maka saya yang sebenarnya lupa mengecek pengumuman di tanggal 5, jadi tidak salah juga saat mengecek di tanggal 6, karena memang baru muncul pada tanggal segitu. ^^ Tes berikutnya adalah psikotes dan tes bidang yang diadakan tanggal 7 Desember. Saya tiba pukul 06:30 WIB, sesuai instruksi untuk datang 30 menit sebelum waktu yang ditentukan (07:00 WIB). Setelah registrasi dan lain-lain, psikotes dimulai pukul 09:00 WIB (kalau tidak salah). Ada 1 paket ujian yang berisi 150 soal. Soal dibagi dalam 3 bagian, yang pertama bahasa, kedua hitungan, ketiga silogisme bahasa. Untuk bagian bahasa tidak ada masalah. Memasuki soal-soal hitungan, saya mulai kewalahan. Akhirnya saya lompat langsung mengerjakan soal bagian ketiga karena takut kehabisan waktu, yang akhirnya juga kewalahan. Saya mungki

Chapter 4 - Anggun Si Putri Cenayang

Image
Seketika atmosfir canggung merebak. Para gadis diam terbelalak, lalu saling pandang tanpa kata-kata. Mereka seperti ingin bertanya ‘ apa yang ia lakukan di sini? ’ tetapi tak mau sampai terdengar. “Benar, ini adalah ekskul taekwondo,” kata Raynold memecah keheningan. “Aku diberitahu guru bahwa kau akan bergabung bersama kami.” “Itu benar,” balas Anggun mengangguk. Lalu ia membuat senyuman di wajahnya. “Jadi, boleh aku bergabung?” “Tentu saja boleh, tidak ada yang melarang, kan? Hahaha.” Raynold memaksakan tawa yang dibuat-buat. Sejak tadi ia terlihat was-was. “Silakan duduk. Kita perkenalan dulu.” Semua segera duduk membentuk lingkaran. Serentak para gadis berdempet-dempetan di satu sisi, menyisakan Anggun yang bersimpuh sendirian. “Hmm, Anggun,” panggil Raynold. “Ya, Kak?” “Pertama-tama aku ingin tahu, apa motivasimu mengikuti ekskul ini?” “Agar nilai ekskulku tidak kosong,” jawab Anggun begitu tegas dan lugas. “Ah, begitu ya, hahaha... hanya itu?” Raynold jadi