Posts

Showing posts from January, 2016

Review Novel : Bride Of The Sun

Image
Review ini dibuat berdasarkan event give away oleh Marsella Azuela dalam rangka mempromosikan novel indienya yang akan segera terbit pertengahan Januari nanti. Jadi... check it out! Cerita bermula ketika pangeran Lyon dari Mars harus menikahi dua orang putri, yaitu Serissa dari Mars, dan Acelynn sebagai perwakilan Bumi, demi mempertahan kedamaian antar dua planet. Sayangnya san pangeran bersumpah tidak mau menyentuh Acelynn, hingga sang putri dari Bumi menjadi sangat menderita hingga kesehatannya memburuk. Maka dibuatlah sebuah rencana untuk menukar sementara Acelynn dengan kembarannya, Aerilyn, yang lebih kasar, tangguh, dan sedang belajar di camp militer. Perjalanan Aeryln sebagai Acelynn pun dimulai.

Oneshot : Crusader dan Necromancer (Part 2/2)

“Rencana kedua, katamu?” Aku hampir tak bisa menutupi keterkejutan. Otakku langsung berputar memikirkan rencana cadangan apa yang mungkin dimiliki Mad. Namun tak kunjung membuahkan hasil, kedua tanganku refleks mencengkram kerah baju mayat hidup itu, “Apa maksudmu?” Ia hanya meninggalkan sunggingan senyum, dan tiba-tiba kepalanya tertunduk lemas. Tak hanya itu, sekujur tubuhnya tergolek tanpa daya, kini tampak seperti boneka yang digantung. Kurasa penggambaran paling tepat untuk menjelaskan situasi ini adalah... ia baru saja kehilangan nyawa, atau energi sihir yang menggerakkannya. Kenapa ia melakukan ini? Kenapa ia mematikan dirinya sendiri sekarang? Apa gunanya ia mati, bukankah itu membuatnya tak bisa meminum anggur dari cawan suci?

Oneshot : Crusader dan Necromancer (Part 1/2)

Penduduk kota suci Luxican begitu agamis belakangan ini. Tiap hari ratusan orang berbondong-bondong ke kuil, memohon pada Dewa Iesous agar kehidupan yang damai tak berakhir. Tapi sepertinya itu mustahil, dengan persaingan antara dua kekaisaran yang terus memanas. Columbica dan Reichen tidak mengenal lelah dalam menyebarkan pengaruhnya. Kelak bila tak ada lagi kerajaan netral yang bisa dipengaruhi, mereka pasti akan mulai menduduki wilayah satu sama lain. Jika itu terjadi, bahkan kota suci yang hanya memihak pada Iesous ini tak bisa mengelak dari imbasnya. Kemudian aku menengadahkan kepala, menatap pahatan patung dewa kami yang anggun bertengger di atap kuil. Sebuah keraguan menyelimuti hatiku, mempertanyakan bagaimana Iesous akan menyelamatkan kami semua. Sedangkan satu-satunya anugrahNya yang dapat kurasakan sebagai crusader hanyalah kekuatan cahaya yang berjaya atas elemen-elemen kegelapan. Dapatkah aku mencegah perang, sementara yang bisa kulakukan hanya berperang. Terlebih aku