Review Novel : Attack On Titan Before The Fall Vol. 1

Judul : Attack On Titan Before The Fall Vol. 1

Cerita : Hajime Isayama

Penulis : Ryo Suzukaze

Ilustrator : Thores Shibamoto

Penerjemah : Stefani

Penerbit : Level Comics

Tebal : 348 halaman

Terbit : 2015





Jangankan asal "makhluk itu", tujuan mereka pun tidak diketahui. Umat manusia yang terus dimangsa tanpa arti cuma bisa hidup di dalam tembok...

Sang protagonis yang bekerja di bengkel kerjanya, Angel, sedang mengembangkan senjata untuk melindungi pasukan penyelidik yang melakukan penyelidikan pada "Titan" di luar tembok. Tapi, tidak ada seorang pun yan tahu kelemahan "Titan" dan pernah mengalahkan mereka sampai sekarang. Karena sudah menimbulkan banyak korban, Angel mulai mengembangkan peralatan yang dapat melawan Titan. Tapi, kelompok konservatif mengeluh bahwa kita tak perlu repot-repot melawan "Titan" dan keputusan pembubaran pasukan penyelidik sudah ditetapkan...

Dalam keadaan seperti ini, akankah umat manusia bisa melewati hari-hari yang penuh ketakutan tanpa bisa berbuat apa pun?!


My Review

Sudah lama saya membaca scanlation Attack On Titan. Yah, tapi sekali-kali (jika mampu, dan kebetulan sedang mampu) saya juga ingin menukung Author dengan membeli yang resmi. Saya pun membeli set Light Novel ini, meski agak terlambat karena sudah terbit sejak tahun lalu.

Volume 1 adalah spin-off yang mengambil seting 70 tahun sebelum cerita utama, di mana saat itu Pasukan Pengintai benar-benar dalam keadaan suram, harus melawan Titan raksasa hanya dengan berbekal kuda dan pedang. Angel, sang tokoh utama, memiliki keinginan untuk mengubah itu, dengan cara menciptakan senjata yang mampu digunakan untuk membunuh Titan.

Secara umum, mungkin Light Novel ini memiliki cerita yang menarik. Hanya saja... Saya tidak tahu apakah narasi dalam bahasa aslinya seperti itu, ataukah ada kesalahan pada pihak penerjemah. Narasinya tidak enak dibaca. Belum lagi rentetan dialog tanpa dialog tagnya. Meski itu memang sudah menjadi ciri khas dari Light Novel, terjemahan yang buruk membuat sulit untuk membedakan siapa yang mengatakan apa.

Namun terlepas dari hal itu, saya bisa meraba-raba hal seru yang disajikan. Tokoh utama mengambil sudut pandang sebagai pembuat senjata jelas memberi sensasi berbeda dari Pasukan Pengintai. Bumbu politik dan teknis khas Attack On Titan juga bisa dirasakan di sini.

Akhir kata, saatnya membaca Volume 2 sambil berharap terjemahannya lebih baik.

Comments

Popular posts from this blog

The Masque of the Red Death

Review Novel : Zombie Aedes