Main Game (Kesan Awal) : Eurgava - Fight For Haaria

Tulisan ini berisi kesan-kesan saat saya main Eurgava - Fight For Haaria.


Sekilas info, Eurgava adalah game indie besutan I. Tsu Baskara (orang Indonesia) yang sudah bisa dibeli dari Steam sejak 2 Desember 2016 dengan harga relatif murah. Bercerita tentang desa yang diserang bandit hingga penduduknya harus bangkit melawan sambil membangun ulang dari sisa-sisa reruntuhan.

Gameplaynya cukup sederhana, menggunakan Reaction Based Battle System. Cukup klak-klik-klak-klik mengikuti isyarat untuk bertahan maupun menyerang. Tapi di situlah susahnya. Butuh koordinasi tepat dan cepat antara mata dan tangan. Entah berapa kali sudah karakter saya terbunuh hingga akhirnya lumayan (cuma LUMAYAN) terbiasa. Sampai blog ini dimuat, saya baru berhasil tembus sampai Wave ke-9 saja.


Pertarungan dilakukan dengan memilih opsi Depart dari desa. Kemudian karakter yang digunakan harus menghadapi tiap Wave serangan yang datang. Hal yang membingungkan adalah sampai sejauh apapun Wave yang dilalui, tiap karakter kembali ke desa lalu Depart, perjalanan selalu dimulai ulang dari titik nol. Sejauh ini belum ada semacam Check Point. Saya khawatir jangan-jangan tujuan dari game ini adalah bisa melalui Wave 1 sampai Bos Terakhir dalam sekali jalan.

Saya jadi penasaran, lalu mulai cari-cari reviewnya. Dan ternyata memang ada yang mengatakan bahwa game ini membawa kesan yang sama dengan Flappy Bird. Jadi sepertinya begitu. Pemain harus mengulang-ulang sambil grinding level, hingga akhirnya menyelesaikan Wave dengan sekali jalan (?)

Untuk jalan cerita belum bisa berkata apa-apa. Untuk User Interface, rasanya kurang bersahabat. Bahkan saat akan meningkatkan status saya sempat bingung bagaimana caranya. Tutorial awalnya pun terlalu minim, hingga perlu beberapa kali percobaan sampai akhirnya paham sendiri. Lalu musuhnya brengsek, seringkali mencuri resource dalam pertarungan. Padahal untuk mengaktifkan skill bala bantuan dan upgrade bangunan sangat butuh resource. Alhasil resource saya tidak pernah terisi kembali sejak kehabisan.

Akhir kata, kesan awal saya adalah, ini game yang sulit (mungkin juga karena sayanya yang kurang skill). Tapi sebenarnya asyik juga, mengulang-ulang Wave sambil grinding level.

Comments

Popular posts from this blog

The Masque of the Red Death

Review Novel : Attack On Titan Before The Fall Vol. 1

Review Novel : Zombie Aedes