Pengalaman Seleksi MT Krakatau Steel 2017 - Part 3

Lanjutan dari Seleksi MT Krakatau Steel 2017 - Part 2

Jumat, 5 Januari 2018, pagi dini hari. Saya mendapat SMS pemberitahuan pengumuman peserta yang lolos untuk seleksi tahap berikutnya (Management Interview dan Tes Kesehatan). Segeralah saya mengunjungi website. Saya mulai scrolling dan scrolling dan scrolling. Karena mata sudah siwer, saya teringat ada fitur pencarian Ctrl+f. Syukur Allhamdulilah ternyata nama saya ada di sana, meski berada hampir paling bawah (itu sebabnya pas scrolling gak ketemu-ketemu).

Sejujurnya pada saat itu saya mulai bimbang. Sebelumnya saya mengikuti seleksi demi seleksi dengan mentalitas Nothing to Lose. Sehingga kalau gagal pun saya sudah siap (dan memang agak pesimis juga). Namun, karena seleksi kali ini adalah seleksi terakhir, pada akhirnya perasaan takut berkecamuk. Saya membayangkan seandainya gagal di sini, di saat tinggal selangkah lagi bisa menjadi bagian dari industri baja negara, pasti saya akan sedih juga. Sebab kesempatan ini mungkin tak akan datang lagi karena batasan usia maksimal saat pendaftaran administrasi. Itu sebabnya saya berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin mulai dari mencari referensi mengenai Management Interview, berolahraga untuk menjaga kebugaran, sampai belajar ikhlas (kalau-kalau tidak lolos).

Lalu hari yang dinanti pun datang juga, 9 Januari 2018. Seleksi pertama adalah Management Interview. Berdasarkan pencarian google, tanya-tanya teman, dan lain-lain, seharusnya Management Interview adalah interview biasa, hanya saja berkaitan dengan cara-cara kita sebagai seorang manager dalam memanage karyawan. Namun, siapa sangka, ternyata Management Interview dalam seleksi ini berbeda 180 derajat dari yang saya (dan mungkin semua peserta lain) bayangkan.

Para peserta dikumpulkan dalam sebuah ruangan, lalu diberi waktu 5 menit untuk melakukan : Pengenalan diri + studi kasus + memberi penampilan. 

1. Pengenalan diri sama seperti pada umumnya, dan kurasa sebaiknya menambahkan motivasi kenapa ingin bergabung dengan KS. 

2. Studi kasus adalah menjawab pertanyaan yang didapat dari undian, misalnya : "Mengapa OS Android bisa memimpin pasar?" Untuk 2 hal di atas, ditekankan oleh interviewer bahwa akan lebih baik jika dilakukan dalam bahasa Inggris.

3. Memberi penampilan yakni peserta harus menampilkan sesuatu seperti menyanyi, menari, atau apapun itu. Semacam kontes American Got Talent gitu deh.

Jadi mungkin yang dinilai adalah kemampuan public speaking, rasa percaya diri, dan kreativitas. Sangat jauh dari interview manajemen yang saya baca di internet, hahaha.

Kemudian pada tanggal 10 Januari 2018 dilakukan Tes Kesehatan. Tesnya cukup menyeluruh mulai dari kadar gula darah, penglihatan, pendengaran, jantung, pernapasan, sampai tes ambeien. Tes ambeien ini sangat mengerikan ya, kalau penasaran coba googling saja bagaimana prosedurnya. Lalu terakhir adalah tes naik turun balok (yang lumayan tinggi) selama 5 menit.

Meski lumayan percaya diri dengan hasil Management Interview, saya agak down dengan hasil Tes Kesehatan karena pernapasan, penglihatan, pendengaran, dan stamina saya ternyata tidak sebaik yang saya kira. Seharusnya saya sudah mulai rutin latihan kardio paling tidak sebulan sebelum Tes untuk meningkatkan pernapasan dan stamina.

Maka selesailah rangkaian seleksi yang cukup panjang (seleksi administrasi + pra kualifikasi + 6 tahap tes) ini. Dari 40.000+ pendaftar katanya hanya akan dipilih 200an orang. Sekarang tinggal berdoa supaya Tuhan memberikan yang terbaik, apapun hasilnya.