13 Resolusi Dalam Menulis

Pertama-tama saya ucapkan selamat tahun baru 2016! Semoga tahun ini akan jadi lebiiih baik daripada tahun sebelumnya.

Nah, bicara soal tahun baru, pasti selalu terkait dengan yang namanya resolusi. Setiap orang tentu ingin berubah, dan dalam upaya melakukan perubahan, kita menentukan target-target untuk dicapai selama setahun ini. Ada banyak resolusi yang sudah saya tuliskan, tapi ketika berselancar di dunia maya, saya menemukan sebuah artikel menarik mengenai resolusi untuk seorang penulis. Akhirnya saya memutuskan untuk menerjemahkannya di sini sebagai pengingat.


1. Tulis apa yang ingin kau tulis

Tugasmu bukanlah untuk menghibur. Tugasmu adalah untuk menciptakan, berbagi akan sesuatu yang mampu membuat hatimu tersentuh. Apabila orang lain ikut tersentuh, yah, itu tak lebih dari kebetulan belaka. Anggaplah itu keuntungan kecil. Tugasmu adalah untuk menulis. Serahkan hasilnya pada pembaca.

2. Katakan yang sebenarnya


Biar bagaimanapun, tanpa memperhatikan apa yang dipertaruhkan, kita harus menulis apa yang sebenarnya -- kebenaran bagi kita dan dunia. Apapun yang melenceng dari standar itu adalah lelucon.

3. Tulis dari hati

Tidak ada yang mampu membangkitkan emosi pembaca daripada tulisan yang datang langsung dari hati. Jadi jangan menahan diri. Ini adalah tahun bagimu untuk menunjukkan seluruh lukamu.

4. Jangan terlalu serius

Tulisan yang baik itu lucu. Itu membuat pembaca tertawa. Jika semua yang kau tulis adalah fakta tanpa sedikitpun kesenangan di dalamnya, kau bertindak seperti reporter, bukan penulis. Sebenarnya itu tidak masalah, kecuali kau terpanggil untuk menciptakan sesuatu yang menguji batas dari status quo. Jika begitu, sebaiknya kau mulai untuk bersenang-senang.

5. Cobalah genre baru

Apakah kau seorang penulis nasihat bisnis? Cobalah membuat laporan ilmiah. Novelis? Pertimbangkan membuat sebuah tulisan jurnalistik. Apapun yang membuatmu nyaman akan membuatmu jadi stagnan. Karena itu, hargai panggilanmu sebagai seorang yang kreatif dan uji batasmu sedikit. Dorong dirimu dan lihat seberapa kau tumbuh.

6. Menulislah ketika kau tidak menginginkannya

Tidak ada alasan. Kami mengandalkanmu untuk melakukan tugas ini. Jangan membuat alasan. Datanglah ke tempat kerjamu, setiap hari, tanpa gagal sekalipun. Jika kau melakukan ini, kau akan melakukan apa yang hanya bisa dilakukan oleh sedikit orang : mengubah gairahmu menjadi disiplin. Dan, siapa yang tahu? Kami mungkin akan mulai mendengarkan.

7. Lakukan riset

Bacalah buku. Itu tidak akan membunuhmu. Dan Tuhan pun tahu kami membutuhkan lebih banyak penulis yang kredibel. Beritahu kami sesuatu yang tidak sekedar datang langsung dari idemu. Mungkin kita akan bisa mempelajari sesuatu yang baru.

8. Tulis ulang hingga itu menyakitkan

Hadapilah, kau tidak sebrilian itu pada draft pertama. Dan draft kedua juga tidak terlalu bagus. Itu tidak apa, karena menulis adalah maraton, bukan sprint. Jangan anggap dirimu selesai sebelum kau menghabiskan setidaknya beberapa jam dan beberapa draft. Pada titik itu, kau benar-benar menulis, yang lainnya adalah prolog.

9. Diamlah

Diamlah dan dengarkan : apa yang orang lain katakan, apa yang kau baca, apa yang kau tulis. Semuanya mencoba untuk mengajarkanmu sesuatu. Perhatikan, tutup mulutmu, dan buka telingamu lebar-lebar. Kau mungkin mempelajari satu atau dua hal dari sekelilingmu.

10. Perluas bacaanmu

Ini bukan sekedar riset, tapi praktek. Asah keahlianmu. Belajarlah dari master yang datang lebih dulu. Pilih satu atau dua buku yang tidak sekedar muncul pada daftar referensi Amazonmu. Baca buku klasik atau sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan bidang yang kau pilih. Kita mendasari karir kita pada kata-kata, jadi hal terbaik yang dapat kau lakukan adalah menyerap sebanyak mungkin dari berbagai sumber berbeda sebanyak yang kau bisa.

11. Fokus pada menulis

Matikan facebook, twitter, atau instagram, dan habiskan beberapa jam seminggu untuk menulis. Bukan platform atau follower internet, tapi yang paling penting adalah tulisanmu. Tidak akan ada seorangpun yang berterima kasih padamu untuk ini, tapi justru itulah itu penting. Kau akan merasa lebih baik, dan pekerjaanmu akan bertambah baik (janji).

12. Langgar peraturan

Mungkin menulis secara tidak biasa atau menyimpang dari norma yang biasa kau gunakan. Lakukan sesuatu yang menyebabkan orang lain -- dan kau sendiri -- merasa tidak nyaman. Karena dalam ketidaknyamanan, kita berkembang. Jadi kacaukanlah status quo, dan lihat apa yang terjadi. Itu mungkin akan menjadi baik, benar-benar baik.

13. Berhenti mengulur dan menulislah!

Berhenti membaca postingan ini atau mengecek notifikasimu untuk kesekian kalinya. Matikan telepon pintarmu dan keluarlah dari dunia selama satu jam untuk menulis. Itu adalah hal paling sederhana, sulit, menakutkan untuk dilakukan seorang penulis. Jangan berpikir atau berbicara tentang menulis, tapi benar-benar menulislah. Bayangkan itu.

(Sumber)


13 resolusi yang luar biasa. Tapi resolusi hanyalah resolusi, karena yang paling penting adalah melaksanakannya hingga menjadi kebiasaan. Oleh sebab itu, mari kita menulis.

Oh ya, bagaimana jika kita membuat sebuah permainan kecil. Tuliskan satu atau lebih tujuan yang ingin kau capai pada 2016 ini. Lalu kita lihat tahun depan, apakah itu tercapai atau tidak? Untuk harapan saya sendiri, ada 3 judul yang ingin saya rampungkan, karena 3 judul ini sudah ditulis sejak lama namun tak juga selesai-selesai, hahaha.

Comments

  1. Oh iya btw mas Cadel, blognya saya tambahin ke blogroll saya. :DDD

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Masque of the Red Death

Review Novel : Attack On Titan Before The Fall Vol. 1

Review Novel : Zombie Aedes