Review Musisi Lintas Zaman (Awas Spoiler!) - Part 2



Melanjutkan pembahasan buku antologi Musisi Lintas Zaman Part 1, inilah sisa sembilan ceritanya :

10. Meolisdan - Avans Cross Lines

Berkisah tentang seorang Perdana Menteri wanita muda di suatu kerajaan yang ingin mencegah pelantikan Ratu yang menurutnya merupakan sosok yang lalim. Uniknya, posisi jabatan dalam kerajaan itu ditentukan oleh seberapa panjang rambut yang dimiliki.

Hal pertama yang membuat saya mengerutkan kening saat membaca ini adalah elemen-elemen yang dicampuradukkan menjadi satu. Nama kerajaannya Andalas (nama lain Pulau Sumatra), tapi nama Perdana Menterinya Anastasia (imigran dari Eropa kah?), senjata yang digunakan adalah kujang (senjata asli Jawa Barat), pakaiannya Cheongsam (dari Cina). Sampai pada satu titik saya berpikir mungkin ini disengaja. Kalau memang sejak awal dimaksudkan seperti itu, ya memang hak penulis. Hanya saja sebagai pembaca, worldbuildingnya jadi terasa tidak solid, seperti sekedar tempelan di sana dan sini.

Padahal kalau bicara mengenai worldbuilding, ada satu konsep unik yang diangkat cerpen ini, yakni bagaimana seorang penguasa ditentukan berdasarkan panjang rambutnya : semakin panjang semakin bagus.

Untuk karakterisasi, karakter si Perdana Menteri sepertinya kurang terpoles. Untuk seorang yang meniti karirnya dari nol hingga menjadi perdana menteri, sifatnya masih seperti gadis lugu yang mudah dibuat ketakutan. Menimbulkan tanda tanya juga, apakah dia mencapai posisi itu berkat kemampuannya berpolitik ataukah hanya bermodal rambut panjang.

Endingnya bukan sesuatu yang tidak disangka-sangka. Jujur saya mengharapkan sentuhan twist, tapi dari pertengahan cerita hingga akhir bisa dibilang alurnya lurus-lurus saja tanpa klimaks. Namun, kalau pakai pendekatan 'twistnya adalah tidak ada twist', jadi bisa diterima sih.

11. Memori Seorang Mayat - Dominic Brian

Berkisah tentang dunia di mana membangkitkan orang mati sudah menjadi bagian dari sains. Tokoh utama adalah mayat yang dibangkitkan. Namun, suatu hari pembangkitan mayat dianggap ilegal, sehingga pencipta Tokoh utama dibunuh oleh orang misterius. Lalu Tokoh utama dikejar-kejar oleh orang misterius itu untuk dimusnahkan. Untungnya Tokoh utama ditolong oleh seorang relasi penciptanya.

Yang saya percaya, sebuah cerpen itu berdiri sendiri, dengan konflik dan penyelesaiannya sendiri. Bukan prolog atau potongan novel. Yang saya dapati dari cerita ini adalah kesan bahwa ini semacam prolog atau bagian dari sebuah cerita yang lebih panjang, karena tidak ada klimaks untuk menjawab permasalahan awal. Di awal yang menjadi pertanyaan adalah siapa pembunuh pencipta Tokoh utama. Lalu orang misterius itu datang, dan Tokoh utama kabur dengan bantuan rseorang relasi dari penciptanya, yang juga menjelaskan identitas di orang misterius. Sampai di situ terkuak sudah misteri awalnya. Tapi, adegan tetap berlanjut dengan narasi yang menyerupai interstisi antara dua konflik utama. Akibatnya ketika cerita tiba-tiba berakhir, terasa seperti potongan novel yang belum mendapat ending.

12. Sang Joker - Hani Eagle

Berkisah tentang seorang gadis yang mengikuti turnamen macam Hunger Games untuk mendapatkan hadiah. Hanya saja para peserta harus memilih peran berdasarkan kartu bridge, dan orang yang menarik kartu Joker akan menjadi target untuk dibunuh.

Kesanku terhadap cerita ini sama seperti cerita sebelumnya. Ini seperti potongan cerita panjang yang ditaruh sebagai cerpen. Tiba-tiba saja Tokoh utama sudah berada dalam turnamen hidup mati tersebut, mengalahkan satu musuh, lalu melanjutkan perjalanan.

Padahal, konsepnya sendiri cukup menarik, di mana Tokoh utama menjadi target dari peserta-peserta lain.

13. Nox--Sebuah Rencana Gelap - San'u Tsuki

Berkisah tentang walikota yang menyebarkan wabah untuk mengatasi masalah ledakan penduduk.

Konsep yang diusung sangat menarik, mengingatkan saya pada game Plague Inc, yang mana tugas pemain adalah menciptakan wabah baru untuk menghapus umat manusia dari muka bumi. Tiap langkah dijelaskan secara detail setahap demi setahap. Kalaupun ada yang kurasa kurang, itu adalah pada perpindahan adegan dari dua sudut pandang karakter yang tidak mulus sehingga beberapa kali membuat saya bingung.

14. Alfvreid - Iffandi Shadowbender

Berkisah tentang seorang pemuda yang mengikuti lomba terbang, karena itu adalah tujuan dalam hidupnya. Cerita dimulai dengan latar belakang pemuda itu, lalu adegan lomba hingga hasil akhirnya.

Saya akui, adegan balap pesawatnya sangat menegangkan, terlebih setelah pembangunan suasana di paruh awal cerita. Sedikit kekurangan, adalah feeling si Tokoh utama yang kurang tergali di bagian klimaks. Pada paruh cerita awal, PoV 3 yang digunakan sangat membahas siapa Tokoh utama, juga kebiasannya bicara dengan angin dan mesin yang dianggap aneh oleh orang-orang. Tapi memasuki paruh akhir hingga tamat, PoV 3 nya menjadi sangat objektif, sehingga saya kurang merasakan emosinya Tokoh utama, seolah sekedar nonton balapan F1 di televisi. Terutama setelah pertandingan berakhr dan cerita ikut berakhir tanpa sentuhan gejolak emosinya Tokoh utama. Padahal kalau dieksplor soal bicara dengan anginnya, mungkin bisa menimbulkan feel yang sama seperti anime Let's & Go.

15. Prahara Di Lautan - RJ Marjan

Berkisah tentang asal-usul Nyi Roro Kidul dengan sentuhan fiktif, yang mana awalnya si Tokoh utama adalah putri terbuang, mendapat kekuatan dari para duyung, lalu malah menjadi haus kekuatan seperti Nyi Roro Kidul yang kita kenal sekarang.

Cerita ini memiliki alur yang cukup dinamis, dalam artian ada titik-titik perubahan nasib karakter yang di luar dugaan (atau sebenarnya mungkin sudah saya duga, tapi saya deny karena cukup dark). Tokoh utama yang diselamatkan para duyung tapi akhirnya malah membawa bencana bagi duyung-duyung itu lumayan berhasil membuat saya kesal (dalam artian positif, bukannya kesal karena karakternya jelek).

16. Amour Gorge - Fuldinson Anderson

Berkisah tentang pemuda Prancis yang ditangkap karena terlibat masalah dengan algojo yang tengah berkonflik dengan seorang gadis yang relasinya baru saja dihukum mati karena alasan mengada-ada. Di tengah perjalanan ke Bastille, kereta mereka jatuh ke jurang sehingga pemuda itu terdampar di dunia asing yang ditinggali manusia-manusia pohon.

Di antara cerita-cerita yang sudah saya baca, narasi cerita inilah yang paling saya sukai. Ada sentuhan diksi-diksi yang baik tapi tetap ringan. Alur ceritanya juga unik, ketika di pertengahan si Tokoh utama terdampar di dunia manusia pohon. Jadi seolah menyimpan misteri besar. Tapi di saat bersamaan, menurutku plot devicenya yang kurang mulus. Kesannya terlalu maksa, ketika Tokoh utama ke dunia itu karena kecelakaan, namun di akhir dijelaskan bahwa sejak awal ia mencari saudaranya yang ternyata memiliki kaitan dengan para manusia pohon. Sepertinya lebih mulus kalau ia terdampar di sana ketika sedang melakukan pencarian, bukannya karena kecelakaan yang tidak disengaja.

17. Tragedi Mangkuk Biru - Avans Cross Lines

Berkisah tentang pemuda yang sudah mati, berada di surga yang dikelilingi pokemon, tapi terus penasaran memasuki mangkuk biru di tengah laut, di mana ia bertemu orang-orang asing yang saling membantai. Meski dibantai, ia hidup lagi, lalu masuk ke mangkuk biru itu lagi, lalu dibantai lagi. Lalu cerita berakhir dengan tanda tanya.

Saya suka konsep awalnya, semacam penggabungan absurdnya dunia mimpi (Inception) dan repetisi bertahan hidup sambil memecah misteri (Edge of tomorrow). Akan tetapi, yang membuat saya kesal (dalam artian negatif) adalah ending yang tidak menjawab apa-apa. Ini berbeda dengan ending Inception yang meski bikin kesal, tapi karena bersifat open ending (setelah sebelumnya ada penjelasan solid mengenai sistem dunia mimpi). Pada cerita ini tidak ada penjelasan apapun mengenai konsep dunianya, sehingga ending gantungnya terkesan hanya mengakhiri cerita karena penulisnya sendiri belum punya konsep yang solid. Ini bahkan tidak bisa saya sebut open ending karena tidak tersedia alternatif-alternatif solusi.

18. Seni Yang Tak Kasat Mata - Fiand Alcione

Berkisah tentang murid sulap yang berupaya mengejar cita-citanya menjadi pesulap hebat. Ia mengutarakan keinginan itu pada gurunya, hingga diperkenalkan pada guru dari gurunya untuk belajar di Inggris.

Gaya penceritaannya menarik. Narasinya asyik. Dari tema sulap yang diangkat, ditambah fakta bahwa ini adalah antologi fantasi, saya mengharapkan sesuatu yang dark dan mengejutkan di akhir. Apalagi karena ada istilah-istilah yang terdengar cult seperti wiccans dan witchcraft. Tetapi... entahlah, saya kurang menangkap endinnya yang terlalu biasa. Tokoh utama berhasil menjadi pesulap besar. Lalu? Ya sudah, cerita berakhir seperti itu, dengan perjalanan sang Tokoh utama yang mulus tanpa hambatan. Bahkan sebaris pesan misterius dari sang guru di paragraf akhir tetap tak bisa saya pahami maksudnya.

***

Nah, sekian review saya untuk antologi ini. Apabila ada di antara kalian pembaca yang sudah lihat spoiler dan ingin mengklarifikasi ketepatan review ini, mungkin bisa mengontak LovRinz Publishing untuk mendapatkan bukunya. Alamat emailnya lovrinzpublishing@gmail.com.

Sementara jika ada di antara penulis yang membaca review ini, saya ucapkan keep writing. ^^b
Maaf bila ada kesalahan atau kalimat-kalimat yang tidak berkenan.

Terakhir, terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini.


Artikel ini disponsori oleh Fall Studio.
Download e-book World of Rotten Soul dan aplikasi lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

The Masque of the Red Death

Review Novel : Attack On Titan Before The Fall Vol. 1

Review Novel : Zombie Aedes