Review Novel : MONOCHROME

MONOCHROME
Masih Light Novel indie hasil loot Comifuro 7.

Judul        : MONOCHROME
Author     : F. Arffa
Ilustrasi   : Riezyoe
Dimensi  : 10x15 cm
Halaman : 277

Biasanya saya tidak membahas teknis cetakan fisik, tapi kali ini ada sedikit yang ingin kusampaikan. LN ini dicetak menggunakan lapisan cover yang bisa dilepas, seperti format LN Jepang. Yah mungkin saya saja yang tidak terbiasa, tapi format ini bagi saya agak merepotkan karena lapisan covernya licin untuk dipegang, dan tekstur yang kaku membuatnya sering terlipat.

Selain itu lem bagian dalamnya kurang kuat, menyebabkan beberapa lembar terlepas sebagian, dan ada 2 lembar yang terlepas seluruhnya, seperti pada gambar 2 di bawah.


Gambar 2. Kertas lepas
Nah, memasuki isi LN, terdapat 4 ilustrasi dalam buku ini yang digambar menggunakan gaya yang menarik. Saya tidak paham menjelaskannya, jadi bisa lihat langsung salah satu contohnya di bawah, haha.

Gambar 3. Ilustrasi
Jadi, LN ini bercerita tentang seorang gadis yang karena melakukan sebuah dosa (bunuh diri), mendapat kesempatan kedua dengan menjadi Prajurit Suci, yang bertugas menumpas iblis-iblis yang menyebrang ke dunia. Namun sebuah rencana jahat rupanya tengah dijalankan, dan sebagai Prajurit Suci maka siapa lagi kalau bukan ia yang berada di garis depan untuk menghalaunya.

Sebuah cerita berseting Jakarta (sepertinya begitu) yang lekat dengan unsur keagamaan. Pastinya akan menjadi bacaan menarik bagi orang-orang yang menyukai unsur-unsur seperti : Malaikat, iblis, Belphegor, dan... Lucifer. Yah, saya salah satunya yang selalu tertarik dengan cerita berbau seperti ini, haha.

Plot yang disediakan cukup dalam dan mengandung intrik yang menarik. Namun ada satu hal yang kurang memuaskan hati saya yakni di bagian eksekusi plot tersebut. Pergerakan alurnya terasa cepat sekali, dan kadang saya tidak mengerti faktor apa yang menyebabkan perubahan sifat dari si tokoh utama. Tiap plot twist dijelaskan secara enteng hingga terasa kurang berkesan. Dan ada twist yang membuat saya kaget, karena setelah dicari pun clue nya tidak ada di depan. Tapi mungkin juga saya lupa/mencarinya kurang teliti.

Lalu, alur yang cepat itu memberi kesan enteng pada tiap karakterisasi. Jika dipikir lagi, tiap karakter memang berkarakter dan ada karakterisasinya (?) cuma agak kurang terasa karena cepatnya alur berjalan. Sebagai contoh pada bab-bab awal ada naik-turun perasaan si MC, tapi dijelaskan terlalu singkat. Atau ketika ada anak yang jari kelingkingnya dipotong, kurang ditunjukkan betapa menyakitkannya hal itu.

Yah sekian saja reviewnya. Overall, LN ini enak untuk dibaca.

P.S : Sebelum dibuat cetakan kedua, mungkin bisa diproofread lagi untuk typo. ^^

Comments

Popular posts from this blog

The Masque of the Red Death

Review Novel : Attack On Titan Before The Fall Vol. 1

Review Novel : Zombie Aedes