Scheduled Suicide Day - Dan Novel Rikako Lainnya (Awas Spoiler!)


Sejak pertama baca Girls In The Dark, saya setia mengoleksi novel-novel Akiyoshi Rikako. Satu ciri khas tulisan beliau yang saya suka--dan selalu nantikan di tiap novelnya--adalah twist yang dibuat dengan clue-clue yang misdireksi. Dalam artian satu scene atau paragraf atau kalimat yang sama, konteksnya bisa berbeda ketika dibaca ulang setelah mengetahui twist di akhir. Membaca bukunya ibarat bermain puzzle, sambil berharap mendapat kejutan setelah menemukan petunjuk di akhir. Yang jadi masalah, mungkin ekspektasi itu yang malah membuat saya kurang menikmati Scheduled Suicide Day, novel ke-4 Akiyoshi Rikako.

(Warning : Daripada review, tulisan ini lebih seperti unek-unek saya yang bisa jadi mengandung spoiler. Jauhi sebelum terlambat.)

Secara umum, saya mendeskripsikan novel-novel Rikako seperti ini (diurutkan berdasarkan favorit) :

1. Girls in The Dark : Twist yang berlapis-lapis. Setiap chapter memberi tweak terhadap informasi dari chapter sebelumnya. Terutama di chapter akhir. Sebuah masterpiece.

2. Holy Mother : Menegangkan. Kejar-kejaran antara psikopat dan polisi, dengan lokasi twist yang sama sekali tidak saya perkirakan akan dibuat twist di situ.

3. The Dead Returns : Konflik yang dibangun di atas kesalahpahaman, ketika hal sepele sukses menjadi hal besar.

Bohong kalau saya bilang bisa menebak twist Scheduled Suicide Day. Atau lebih tepatnya saya memang tidak suka menebak-nebak akhir sebuah cerita misteri (karena pada dasarnya kurang suka cerita detektif). Di sisi lain, saya mengharapkan kejutan. Namun, perasaan itu jadi membuat saya sudah mengantisipasi twist dari novel ini. Mungkin akan berbeda seandainya ini adalah novel Akiyoshi Rikako yang pertama saya baca, tapi karena saya sudah membaca novel-novel sebelumnya, polanya jadi terbaca. Apalagi karena mirip dengan The Dead Returns. Memang, masih ada kepingan puzzlenya. Hanya saja proses membaca ulang untuk menemukan itu tak seseru biasanya. Jujur, jadi agak kecewa.

Selain itu, alurnya terasa sangat lambat. Tidak seperti GiTD yang memberi hal baru di tiap chapter, atau HM yang membawa suasana tegang secara konstan, SSD ini memakan waktu lama untuk membangun suasana. Bahkan konflik (sesuai blurb) baru dimulai di halaman 100. Halaman 1 - 100 adalah pembangunan suasana yang... dibilang ngga penting sebenarnya penting juga, tapi dibilang penting pun sebenarnya kebanyakan informasi tambahan yang kalau dihilangkan pun ga berpengaruh banyak terhadap plot.

Namun, terlepas dari 2 hal di atas, ada hal-hal menarik yang menangkap perhatian saya, salah satunya adalah isu mengenai bunuh diri. Hiroaki (temannya Tokoh Utama yang berniat bunuh diri) memutuskan menyikapi orang yang ingin bunuh diri dengan cara berbeda. Ketimbang hanya mengatakan 'jangan' atau 'bunuh diri itu tindakan pengecut', ia memilih ikut terjun mencari solusi atas permasalahan temannya. Karena meski permasalahan itu kadang dianggap remeh orang lain, bagi yang merasakan tekanannya, masalah kecil pun bisa jadi sangat menyiksa.

Lalu, seperti biasa, Akiyoshi Rikako selalu melakukan riset yang mendalam terhadap topik yang diangkat. Dalam novel ini terdapat banyak informasi tentang makanan, fengshui, kedokteran, asuransi, sampai hukum. Ia juga tidak sembarang memasukkan informasi itu sebagai info-dump, tapi dipadukan sebagai penggerak cerita. Yang sayangnya... seperti yang saya tulis di 2 paragraf sebelumnya, membuat alur jadi terasa lambat karena info yang penting--nggak penting itu.

Akhir kata, kalau kubuat rank atas novel-novel Rikako versiku, mungkin hasilnya :

GiTD : A
HM : B+
TDR : B
SSD : C

(Rank untuk Rikako only, jadi C nya bisa jadi masih lebih bagus dari novel lain. :D )


Artikel ini disponsori oleh Fall Studio.
Download e-book World of Rotten Soul dan aplikasi lainnya.

Comments

  1. Selalu saya liat di toko buku karena covernya yg eyecatching Girl in the Dak itu. Pengen baca juga jadinya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Masque of the Red Death

Review Novel : Attack On Titan Before The Fall Vol. 1

Review Novel : Zombie Aedes